PIDATO Kepala Sekolah SMK Don Bosco Sumba Dalam Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2022



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua
Om swastiastu
Namo buddhaya
Salam kebajikan
Rahayu

Pimpin Pemulihan Bergerak untuk Merdeka Belajar

Para Rekan Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang saya hormati dan Para peserta didik yang saya cintai. Patut kita syukuri bahwa pada saat ini kita bisa sebagai komunitas Pendidikan SMK Don Bosco memperingati hari Pendidikan Nasional. Perayaan Hari Pendidikan Nasional pada tahun ini, kita rayakan lebih awal dengan alasan bahwa proses pembelajaran sudah berjalan normal sejak beberapa hari yang lalu. Kita menggunakan kesempatan ini untuk berhenti sejenak dari aktivitas pembelajaran kita yang sibuk dan cepat. Kesempatan ini kita gunakan untuk bercermin dan berpikir sejenak akan tujuan dari segala kegiatan belajar mengajar kita.

Tema yang diusung dalam peringatan hari Pendidikan nasional adalah “Pimpin Pemulihan bergerak untuk Merdeka Belajar.” Setelah hampir 2 tahun lebih kita dilanda pandami, dimana sampai saat ini kita tetap mengalami. Kita menyadari bahwa sudah banyak hal yang berubah dalam proses Pendidikan kita. Sekolah tidak lagi menjadi tempat satu-satunya untuk melakukan pembelajaran. Selama Dua tahun lebih sekolah-sekolah di berbagai tempat kosong karena proses belajar-mengajar dilaksanakan secara daring. Interaksi antara guru dan siswa sangat terbatas pada ruang virtual. Kontak antar peserta didik hanya terjadi melalui ruang “chat” dan perjumpaan daring. interaksi secara langsung hampir tidak ada.

Meskipun demikian peristiwa yang terjadi belakangan ini, tidak secara keseluruhan membawa dampak buruk atau “learning loss” pada proses pembelajaran kita. Di satu sisi, dengan proses belajar daring, kita dipacu untuk menjadi kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajaran kita. Pendidik dan peserta didik bersama-sama berusaha untuk menjadi mahir dalam mengunakan aplikasi perjumpaan daring dan pembelajaran melalui gawai mereka. Lebih dari pada itu, sistem pembelajaran yang gemuk dalam arti telalu banyak materi dan kompetensi dasar yang harus dicapai, pelahan-lahan mulai menjadi ramping dan terarah pada hal-hal yang esensial. Dan, peserta didik dapat menggunakan banyak waktu untuk melakukan explorasi akan hal-hal baru yang ada melalui aplikasi atau video-video tutorial.

Puji dan Syukur pada Tuhan bahwa di daerah kita dampak dari pandemi tidak banyak menyebabkan pembatasan pembelajaran di lingkungan sekolah kita. Seperti hanya dengan sekolah kita dan beberapa sekolah di Sumba Barat Daya atau secara umum di NTT, proses pembelajaran masih tetap bejalan pada saat-saat pendemi, meskipun terkadang ada jeda karena penambahan kasus. Namun, apakah ini menjadi suatu keuntuangan atau kemajuan bagi kita?

Di satu sisi kita beruntung masih dapat merasakan aktivitas pembelajaran secara luring di sekolah kita. Namun, kita perlu waspada terhadap kebiasaan-kebiasaan baru yang dapat menghambat dan membuat tidak efektif proses pembalajaran. Sebagai contoh, meskipun pembelajaran secara luring, di sekolah kita ini banyak peserta didik yang minta orang tuanya untuk membelikan smartphone dengan alasan diwajibkan oleh sekolah. Kita senang karena mendapatkan alat komunikasi bisa membantu pembelajar, namun godaan untuk menghabiskan waktu dengan Game dan Aplikasi Media Sosial pun semakain meningkat. Hal ini membuat aktivitas belajar di sekolah dan di rumah terganggu. Kegiatan peseta didik di rumah tidak lagi mendukung proses pembelajaran karena kesibukan kita mengupdate media sosial atau bermain game dari pada untuk pengembangan pribadi kita.

Sudah saatnya kita bangkit. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Kita mengajak kita semua insan pendidikan, pendidik, tenaga pendidik dan peserta didik untuk melakukan Restorasi Pendidikan. Kita diajak untuk meninggalkan cara dan kebiasaan lama kita agar dapat membuat proses belajar menjadi lebih menantang, efektif dan interaktif. Kita mau bersama-sama menciptakan generasi muda yang cerdas, berbudaya dan disiplin melalui kegiatan belajar. Pemerintah Pusat sudah banyak memberikan dorongan dan bantuan baik materi dan program kepada kita. Hal ini sudah seharusnya dapat membantu kita untuk menjadi lebih bergairah untuk melakukan Restorasi Pendidikan di provinsi kita.

Saat ini juga SMK Don Bosco selain sibuk dengan kegiatan pembangunan gedung baru yang hampir rampung, kita juga diberikan amanat oleh Pemerintah Pusat untuk menjadi SMK Pusat Keunggulan. Hal pertama yang akan menjadi pusat perhatian kita adalah penerapan kurikulum Medeka dan program profil pelajar Pancasila. Pada awal Tahun ajaran depan kita harus sudah siap menerapkan proses pembelajaran menggunakan kurikulum merdeka. Dimana, hal ini menjadi suatu tantangan dan kesempatan bagi kita, komunitas Pendidikan SMK Don Bosco, untuk memperbahuri diri.

Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, pendidikan bukanlah sekedar materi yang diajarkan di bangku kulian dulu dan dipraktekan di tempat kita mengajar. Melainkan kelanjutan dari proses pembelajaran kita untuk menemukan cara yang tepat dan efisien dalam hal menyapaikan materi. Kita harus menyadari bahwa seitap peserta didik unik, seperti halnya apa yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara, “Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.” Maka kita pun harus berusaha mengenal mereka dan menemukan cara yang tepat bagi mereka untuk dapat mengembangkan diri mereka.

Bagi peserta didik, proses belajar tidak hanya pada saat berada di sekolah, belajar adalah bagian dari setiap langkah kehidupan kita. Seperti apa yang dikatakan oleh Mahatma Gandi, “Hiduplah seolah-olah Anda akan mati besok. Belajarlah seolah-olah Anda akan hidup selamanya.”

Perubahan dapat terjadi kalau kita bersama merasakan bahwa perubahan itu adalah kebutuhan kita bersama. Kebutuhan dalam arti bahwa kita membutuhkan perubahan itu untuk membuat pembelajaran kita lebih konstekstual and menarik sehingga kita dapat menjawab tantangan dan tuntutan dunia modern kita saat ini. Izinkalah saya untuk menutup amanat ini dengan pantun:

Tubuh letih usah dipaksakan
Nanti sakit sekujur tubuh
Pendidikan jangan disia-siakan
Itulah jalan menuju maju

Luas padang rerumputan
Ada domba banyak delapan
Pendidikan ibarat jembatan
Jembatan menuju masa depan
Selamat Hari Pendidikan Nasional.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Om shanti, shanti, shanti om,
Namo buddhaya

Weepangali, 04 Mei 2022
Kelapa Sekolah,

TTD

P. Dominggus Telupun, SDB, M. Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar