PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)


 

PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disingkat SMK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang Pendidikan Menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs”. Sekolah menengah kejuruan melakukan proses belajar mengajar baik teori maupun praktik yang berlangsung di sekolah maupun di industri diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Sekolah menengah kejuruan mengutamakan pada penyiapan siswa untuk berlomba memasuki lapangan kerja (Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 pasal 1 ayat 21)

    Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pendidikan menengah kejuruan adalah : (a) meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab; (c) mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia; dan (d) mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien. 

    
Tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut: (a) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; (b) menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya; (c) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi; dan (d) membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

    

Dari tujuan diselenggarakannya SMK bahwa tamatannya memiliki pengetahuan, ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan sikap yang sesuai dengan budaya kerja dunia industry/ usaha. Budaya kerja di dunia industry/ usaha harus dtanamkan selama belajar di SMK sehingga menjadi terbiasa dan pada akhirnya menjadi karakter atau watak setiap siswa SMK.

Karakter atau watak adalah sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Karakter, tgl 24 Mei 2019 Jam 15.50). Dalam kamus Inggris Indonesia, John M. Echols dan Hasan Shadly menyebutkan bahwa karakter berasal dari bahasa Inggris yaitu character yang berarti watak, karakter atau sifat. Secara istilah karakter diartikan sebagai sifat manusia pada umumnya dipengaruhi oleh lingkungannya. Karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang.

    

Pendidikan Karakter  merupakan usaha sadar untuk menanamkan  nilai-nilai yaitu nilai-nilai prilaku,  budi pekerti, moral, watak yang bertujuan untuk membentuk pribadi anak agar menjadi manusia yang baik , warga masyarakat, dan warga negara yang baik sehingga anak dapat memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik dan  mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Berdasarkan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006, maka dapat diambil karakter yang harus dimiliki oleh lulusan SMK (diambil dari Standar Ketuntasan Minimal) adalah religius, jujur, percaya diri, menghargai sesama, kasih sayang, sabar, disiplin, sopan santun, berpikir logis, berpikir kritis, berpikir kreatif, berpikir inovatif, kompetitif, sportif, analisis dan peduli lingkungan.

    

Strategi pendidikan karakter tersebut dapat dilakukan melalui pembelajaran oleh setiap tenaga pendidik, budaya sekolah dan pengembangan diri. Karena itu semua unsur harus terlibat, baik guru maupun seluruh tenaga kependidikan sekolah serta lingkungan.

MARI BERGABUNG DENGAN KAMI

DI SMK DON BOSCO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar